Teori Mimesis dan Teori Significant Form

Nama: Agi Hermawan
Npm: 202246500742
Kelas: R3J
Mata Kuliah: Filsafat Seni
Dosen Pengampuh: Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.

 

Analisis 3 Karya Seni Dengan Teori Mimesis dan Teori Significant Form


1. Ryū no Odori竜の踊り


    Art by SALAR SAHU

Teori Mimesis versi Plato : karya seni "Ryū no Odori竜の踊り" merupakan Tiruan dua naga yang ada di kedalaman laut di jepang. dua naga tersebut terlihat seperti keluar dari dalam laut di jepang untuk saling bertemu.

Teori Mimesis versi Aristoteles : karya seni "Ryū no Odori竜の踊り" merupakan Representasi dua naga legendaris penjaga laut legenda di jepang. Dua naga tersebut bersama sama mereka menari, di kedalaman mereka bersemayam di lautan luas. Naga hijau dan merah, mereka ditemukan secara harmonis, Sang penjaga laut, terikat selamanya. 

Teori Significant Form : Pembuat karya dari "Ryū no Odori竜の踊り" membuat karya ini karena ingin menggambar penjaga laut di jepang dengan karakternya masing masing yang sangat kuat dan terikat selamanya.

2. Cloud factory


Art by Speakingtomato

Teori Mimesis versi Plato : karya seni "Cloud factorymerupakan Tiruan pemandangan dunia anak kecil di masa kecilnya.

Teori Mimesis versi Aristoteles : karya seni "Cloud factory" merupakan Representasi masa kecil anak anak yang begitu indah dan memiliki dunia hayalan yang menyenangkan.

Teori Significant Form Pembuat karya dari "Cloud factory" membuat karya ini karena ingin menggambar dunia masa kecil dari anak anak kecil yang begitu indah dan menyenangkan untuk ditinggali.

3. MEMORY TABLE


Art by sumeyrayucee

Teori Mimesis versi Plato : karya seni "MEMORY TABLEmerupakan Tiruan suasana ruangan dirumah yang banyak barang barang di meja bertebaran.

Teori Mimesis versi Aristoteles : karya seni "MEMORY TABLE" merupakan Representasi kesadaran dan bawah sadar manusia pada ingatan yang begitu beragam.

Teori Significant Form Pembuat karya dari "MEMORY TABLE" membuat karya ini karena ingin membahas proses kesadaran, prasadar, dan bawah sadar manusia dan ingin menekankan bahwa objek dapat berubah dari orang ke orang di luar keberadaannya sendiri dan ini berkaitan dengan ingatan.


Kesimpulan

    Kesimpulan dari teori mimesis versi Plato dan Aristoteles serta teori Significant Form mencerminkan pandangan yang beragam tentang sifat seni, representasi, dan pengalaman estetis. Plato, dalam konsep mimesis-nya, menekankan bahwa seni adalah peniruan dunia yang tidak sempurna dan dapat menyesatkan. Bagi Plato, seni hanya memperkaya dunia fenomenal dengan kopi-kopi yang tidak sempurna dari ide-ide yang ada di alam nyata, sehingga ia menganggapnya sebagai bentuk peniruan yang merugikan pemahaman filosofis.Sementara itu, Aristoteles, dengan pendekatannya yang lebih toleran terhadap mimesis, melihat seni sebagai sarana untuk mendalami dan merasakan realitas. Baginya, seni memiliki potensi untuk memengaruhi emosi dan pemahaman kita, memungkinkan kita untuk memahami dunia dengan lebih dalam melalui representasinya. Di sisi lain, teori Significant Form berfokus pada aspek formal atau visual dalam seni. Bell berpendapat bahwa bentuk-bentuk visual tertentu memiliki kekuatan intrinsik untuk menghasilkan pengalaman estetis pada pemirsa, terlepas dari representasi realitas. Dengan kata lain, seni adalah tentang bentuk-bentuk yang memiliki nilai estetis yang signifikan. Kesimpulan akhir adalah bahwa ada variasi pandangan yang signifikan tentang sifat seni dan pengalaman estetis. Plato dan Aristoteles membuka diskusi tentang fungsi dan nilai seni dalam konteks representasi dan pemahaman realitas, sedangkan teori Significant Form menyoroti peran bentuk-bentuk visual dalam menciptakan pengalaman estetis yang mendalam. Kesemua teori ini menggambarkan keragaman dan kompleksitas pandangan filosofis terhadap seni, yang terus memperkaya dan memperdalam pemahaman kita tentang fenomena seni dalam berbagai konteks budaya dan sejarah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Pertanyaan Mendasar Mengenai Seni Dalam Diri

Referensi 30 Jurnal